Sepertinya banyak yang menggunakan kata ini namun tak paham artinya. Sebenarnya sudah pernah terdengar juga dalam percakapan sehari-hari, hanya jarang, dan kata ini tak pernah diajarkan oleh guru bahasa Indonesia. Kata tersebut adalah “nyinyir”. Sekilas banyak yang mengartikan “nyinyir” sama dengan sinis, dengki, atau lebih tepatnya menyindir.
Pemahamannya ke arah konotasi negatif alias sesuatu yang berarti antagonis seperti menjelekkan atau mencerca. Dicoba lihat ke kamus Jus Badudu, ternyata tidak ada kosa kata tersebut. Berarti ini asli bahasa Indonesia, bukan bahasa serapan asing atau bisa jadi kata ini memang dari bahasa daerah atau nenek moyang kita yang bahasa sudah dari lahir dimana kamus Jus Badudu memang isinya kata bahasa Indonesia yang dibakukan dari serapan bahasa asing atau sebelumnya tidak dikenal zaman nenek moyang kita. Mencoba di cari di kamus WJS Poerwadarminta, ternyata…tidak ada juga…kamusnya! Haha …alias hilang atau lupa disimpan dimana kamus yang tebal dan sudah lama itu. Akhirnya, penasaran buka juga KBBI on line, akhirnya ketemu juga artinya . Masih penasaran juga, sekedar cross check, maka sengaja ke toko buku sekedar numpang baca buku KBBI dan beberapa kamus bahasa Indonesia lainnya. Lalu, sengaja bertanya juga kepada orang-orang lama (baca:lanjut usia) yang ternyata lebih ‘kaya’ akan makna kata dari bahasa sendiri. Dan ternyata, nyinyir berarti : Baca lebih lanjut