Tahun 2012 ini memang sudah merupakan tahun kemajuan tekhnologi sejak sepuluh tahun lebih di negeri kita.
Sepertinya kita sudah mulai lupa akan tradisi kartu lebaran sejak mewabahnya pemakain ponsel. Ucapan selamat lebaran kepada kerabat jauh – yang tak sempat bertatap muka – cukup dengan mengirim sms. Masih ingatkah Anda kapan terakhir kali mengirimkan kartu lebaran? 🙂
Tahun ’90 an, mungkin masih banyak yang menggunakan fasilitas kartu lebaran. Lima-enam tahun kemudian semakin menyusut penggunaannya bersaing dengan ucapan selamat via ponsel. Tiga tahun berikutnya semakin menurun lagi penggunaan kartu lebaran semenjak ada fasilitas sms atau ‘message texting’ di ponsel. Kemudian memasuki tahun 2000 semakin langka penggunaan kartu lebaran. Ditambah lagi ada fasilitas mini gadget lain seperti blackberry dan iphone. Malahan kita dianggap aneh bila membeli kartu lebaran.”Ngapain beli kartu lebaran?kan bisa sms.”
Iklan provider pun tak mau kalah, menjelang idul fitri mereka menggeser sejarah kartu lebaran dari negeri ini.
Sebenarnya kartu Lebaran jauh lebih tinggi nilai seninya dari segi bahasa, sastra, desain dsb. Bahkan dulu sering pula yang berkreasi membuat kartu Lebaran sendiri dan dijual sebagai income tambahan di hari raya. Sedangkan pengucapan selamat Lebaran via sms dsb cenderung hasil forward dari pesan yang diterima sebelumnya. Sang pemberi ucapan cenderung tidak kreatif dan kata-kata yang tersaji dalam sms-nya jarang dari hati nuraninya sendiri. Sehingga kurang ‘mengena’ ke hati dan kadang diabaikan pula oleh si penerima pesan; karena dia telah menerima sms dengan kalimat yang sama.
Kelangkaan penggunaan kartu Lebaran ini jualah yang membuat orang2 semakin enggan menjualnya. Padahal masih banyak yang membutuhkannya. Seperti buat orang yang hendak memberikan kue lebaran atau bingkisan lebaran kepada orang2 tercinta pastilah membutuhkan kartu Lebaran. Tapi kuakui ini memang sulit di dapat, kemarin aku sendiri sudah mencoba sebelum memberikan hadiah lebaran kepada seseorang yang amat berjasa. Beberapa toko buku kukunjungi tak berhasil kudapat dengan alasan lebaran masih lama 😦
Alhasil tanpa kartu lebaran bingkisan diberikan kepada ybs, meskipun beliau mengerti tetapi sepertinya kurang berkesan yah bila tanpa kata2 yang tertulis…….sayang sekali, bila tahu hal ini terjadi pasti cukup kubuat kartu sendiri 🙂
Sebaiknya lestarikanlah kembali kartu lebaran 🙂