Si Manis dari Gula Batu
Yang manis memang biasanya terkesan enak dan bikin kenyang, tapi nanti dulu bila mempunyai penyakit kencing manis (diabetes).
Gejala utama dari diabetes adalah banyak kencing, banyak minum dan banyak makan.
Bila ketiga gejala tersebut sudah terkumpul dalam diri anda, segera periksa untuk memastikan kadar gula darah.
Kadar gula darah yang bisa dikategorikan diabetes mellitus (DM) adalah bila glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/dl dan glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl.
Seperti penyakit lainnya, DM juga mempunyai factor risiko yang menunjang terjadinya penyakit ini.
Adapun factor risiko ada yang ‘sudah dari sononya’ atau tidak dapat diubah dan ada juga yang masih dapat kita kendalikan sendiri untuk memperkecil risiko terjadinya DM.
Faktor risiko yang tidak dapat diubah :
– Ras, etnik
– Riwayat keluarga
– Usia diatas 45 tahun
– Riwayat melahirkan bayi dengan berat bada lahir ≥ 4kg
– Riwayat pernah menderita DM Gestasional (DM saat kehamilan)
Faktor risiko yang dapat diperbaiki :
– Indeks massa tubuh > 23kg/m2 IMT = BB(kg) / TB2(m)
– Aktifitas fisik↓
– Hipertensi
– HDL ≤ 35mg/dl dan atau trigliserida ≥ 250 mg/ dl
Untuk penanganan DM tidak semata-mata tergantung obat yang diberikan, tapi juga harus diperhatikan pola makan (diet).
Tidak sulit diet untuk penderita DM. Mereka hanya cukup makan seperti layaknya orang biasa yang terdiri dari zat hidrat arang/kalori, zat pembangun/protein dan zat pengatur.
Sumber zat tenaga antara lain beras, gandum, jagung, roti dan mie.
Sumber zat pembangun adalah kacang-kacangan, tahu, tempe, telur, ayam, daging dan susu.
Sedangkan yang merupakan zat pengatur terdiri dari sayur dan buah-buahan.
Susunan makanan yang baik bagi penderita DM adalah 10–15% protein, 20-25% lemak dan 60-70% karbohidrat.
Gula perlu dihindari oleh penderita DM. gula merupakan karbohidrat sederhana yang tidak mengandung zat gizi lain. Bila penderita DM tidak bisa menghindari kebiasaan makanan yang manis maka perlu dipertimbangkan penggunaan pemanis. Pemanis alternatif ini ada yang berkalori seperti fruktosa dan sorbitol, namun ada pula yang tidak berkalori seperti sakarin dan aspartan.
Hal-hal lain yang perlu dibatasi penderita DM adalah konsumsi lemak, minyak dan santan. Penggunaan garam dapur juga perlu dibatasi, sehari cukup satu sendok makan, untuk mencegah risiko hipertensi.
Selain diet, untuk pengelolaan DM juga diperlukan olahraga. Olahraga yang dianjurkan adalah yang bersifat ringan tapi dilakukan secara rutin. Untuk melakukan olahraga, penderita DM sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokternya. Harus disesuaikan kondisi tubuh dan porsi olahraga untuk mencegah terjadinya hipoglikemi.
Arlin_ 15/06/08