Mentri Twitter

Lebih tepatnya lagi – julukan yang tepat – adalah Menkom Twitter,sesuai dgn jabatannya.
Mentri yang satu ini memang terkenal dengan “kicauan” alias twitterannya yang update terus tiap hari. Kalimat dalam twitternya pun cenderung melankolis, selalu bernada pantun dan puitis. Dan sensitif terhadap sikon yang memang sedang trend..spt ujian nasional, banjir, film barat yg gosipnya dicekal dsb. Tak hanya peduli thd sikon yg sedang trend, tapi twitternya pun cenderung selalu jadi trendsetter. “Kicauannya” pasti jadi topik hangat seperti soal salaman dgn istri Obama, pemblokiran blackberry atau situs porno.

Yap! Pasti semua sudah bisa menebak siapa dia. Tiffatul Sembiring atau lebih pas “tuit”fatul…sang mentri yang sangat rajin update twitternya. Di pagi hari saja dia sudah sibuk “say hai” sana-sini satu per satu ke follower yg memberi salam kenal padanya. Sebenarnya penasaran jg sih…yg update twitter, dia sendiri atau aspri(asisten pribadi). Belom sempet mau nanyain ini di twitternya 🙂
Lagipula kelihatannya beliau juga orang yg sensi…terbukti di twitternya dia menanggapi seorang follower yg mengkritiknya lalu dia langsung memblocknya..aaaw..ternyata jadi mentri sensi juga yah pak 😀 padahal itu risiko jadi public figure…tak berarti harus disukai orang tapi harus siap pula dibenci.

Sebenarnya pak mentri ini tak sering2 amat sih nge-tweetnya dibanding pejabat/politisi lainnya. Mengingat kebanyakan yg aku follow juga politisi kyk Clinton, Wimar, dll…
Tapi boleh dibilang lumayan sering dan lebih cocok dia berada di departemen Twitter ; krn cenderung lebih memfollow up yg ada di twitternya. Dan sering curhat mengenai masalah publik lewat twitter padahal kan tak semua orang punya twitter. Banyak pula orang yg mengkritiknya via twitter_terlihat di mentionsnya sangat banyak tweeps yang ber”kicau” padanya.

Sisi positif dari pak Mentri Twitter ini, beliau bebas melepaskan beban emosi dan segala unek2nya lewat Twitter dan siap dibaca oleh seluruh orang. Yang berarti siap dikritik dan diberi tanggapan pula. Seperti soal salaman dengan Michelle Obama; memang jadi gunjingan umum…tapi toh mungkin setelah itu beban pikirannya dia sudah lepas dan jadi bisa tidur nyenyak. Tak ada salahnya menyalurkan emosi perasaan atau ide atau opini atau persepsi kita atau apapun jua melalui segala media yang ada..bisa dalam bentuk puisi, lagu,seni,essay..atau mungkin jadi buku!! Jauh lebih baik daripada kita bete ga jelas lalu malah jadi keluyuran sana-sini menghamburkan uang. Dari luapan emosi kita bisa berkarya. So, follow my twitter @arlinprana

Tapi..yah..sekali lagi jangan lupa tugas utama. Kewajiban tetap nomor satu. Seperti pak mentri ini, boleh aja twitteran tapi departemen yg dipimpinnya bukanlah departemen twitter. Ini hanyalah “sambilannya” 🙂

Tinggalkan komentar